Minggu, 20 Maret 2011

Beberapa isu yang berkaitan dengan efek teknologi informasi

Oleh: Budiman, S.Pd

1. Teknologi informasi baru dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh SDM yang berpendidikan. Jangan terlalu berharap pemanfaatan maksimal teknologi informasi oleh SDM yang hanya lulusan SMA / sederajat. Kunci keberhasilan terletak pada jumlah masa orang yang berpendidikan S1 ke atas yang terekspose teknologi informasi.

2. Saat ini jumlah pengguna Internet seluruh Indonesia sangat sedikit hanya dalam orde puluhan ribu orang. Untuk meningkatkan jumlah secara drastis hanya mungkin jika pembinaan dilakukan sejak dini di bangku kuliah / sekolah. Untuk itu isu jaringan komputer untuk pendidikan menjadi penting sekali.

3. Distance learning merupakan kunci pemerataan pengetahuan mengingat resource yang ada di Indonesia sangat terbatas & sangat terkonsentrasi di pulau jawa. Tidak mungkin misalnya ITB mengirimkan dosen-dosennya ke seluruh Indonesia untuk membangun fakultas teknik yang sangat kurang di daerah.

4. Perlu perubahan regulasi / konsep di dunia pendidikan yang memudahkan terjadinya transfer kredit antar perguruan tinggi / lembaga pendidikan.

5. Internet merupakan teknologi yang paling murah yang dapat di implementasikan untuk menunjang distance learning & pemerataan pendidikan. Internet memungkinkan beberapa komputer dalam cluster sharing satu saluran komunikasi . Bayangkan jika satu sekolah / universitas hanya mencharge mahasiswa-nya Rp. 500-1000 / mahasiswa / bulan untuk akses Internet selama 24 jam satu bulan. Sebuah angka yang sangat mugkin di jangkau oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia.

6. Kunci keberhasilan Internet bagi dunia pendidikan adalah perubahan regulasi di Depparpostel dalam hal:

· pembebasan ijin penyelenggaraan servis Internet bagi dunia pendidikan yang memungkinkan antar perguruan tinggi saling tolong menolong.

· pembebasan ijin frekuensi untuk pendidikan / pemberian alokasi frekuensi untuk pendidikan.

7. Perubahan paragdigma di dunia pendidikan, dari teaching-based menjadi lebih mengarah ke learning-based. Fungsi guru / dosen berubah dari pengajar menjadi tutor.

8. Beberapa ciri organisasi yang mengandalkan teknologi informasi:

· organisasi yang semakin flat strukturnya.

· mengandalkan lebih sedikit SDM.

· mengandalkan SDM yang berkualitas.

· bukan menjadi organisasi masa.

· lebih mengarah pada organisasi profesional.

· lebih mementingkan fungsi & tujuan yang jelas.

9. Orientasi pada Total Customer Satisfaction merupakan kunci perubahan paradigma yang terjadi di banyak organisasi.

10. Lebih banyak terjadi kerjasama / network / konsorsium dari berbagai organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang secara konsensus (bukan voting) di sepakati bersama.

11. Perubahan konsep / paradigma di sarana telekomunikasi:

· terminal yang digunakan oleh pelanggan semakin pandai.

· dimungkinkan effisiensi penggunakan sebuah kabel / sarana telekomunikasi jarak jauh, dengan cara Time Division Multiple Access (TDMA) secara bersama dari satu LAN.

· harga perangkat microwave yang semakin murah & teknologi Code Division Multiple Access CDMA yang memungkinkan untuk tidak mengganggu sekitarnya - memungkinkan pengguna untuk membangun sendiri jaringan komputernya tanpa tergantung pada penyelenggara sarana telekomunikasi (regulasi di Indonesia belum mengantisipasi hal ini).

· Regulasi harus di ubah untuk memudahkan masyarakat secara swadaya berpartisipasi dalam membangun sarana telekomunikasinya. Regulasi yang ada saat ini sangat dominan pada monopoli telekomunikasi PT. Telkom & PT. Indosat yang sekarang sudah bukan penuh milik negara (tapi sudah swasta).

· Kekuatan dunia telekomunikasi dapat pindah (shift) dari para penyelenggara jasa telekomunikasi ke para pengguna jasa telekomunikasi (arus bawah). Internet adalah contoh nyata perpindahan ini.

12. Perubahan paradigma yang terjadi di dunia ekonomi terutama dalam hal pemotongan jaringan distribusi dengan adanya teknologi informasi yang mendekatkan produsen ke konsumen. Produsen bahkan dapat bertindak lebih aktif dalam mendekatkan dirinya ke konsumen.

13. Konsekuensi logis yang terjadi, kekuatan ekonomi berada pada rakyat kecil yang memproduksi barang bukan pada para distributor / sales.

14. Jaringan komputer antar koperasi di pedesaan akan menjadi strategis artinya jika kita ingin membangun wilayah pedesaan. Koperasi dapat merupakan komponen ekonomi strategis dalam pembangunan ekonomi pedesaan & masyarakat. Saluran telekomunikasi di pedesaan (mulai dari radio, walkie talkie, interkom) dapat digunakan untuk pembangunan jaringan komputer pedesaan ini.

15. Pembangunan jaringan komputer antar koperasi dapat dilakukan secara self-finansing & self-sustaining karena koperasi itu sendiri adalah lembaga finansial. Berbeda jika kita memaksakan jaringan komputer pedesaan yang terkait ke lembaga pemerintahan misalnya camat / kepala desa yang bukan lembaga finansial (akan sulit untuk menjamin sustainability sistem yang dikembangkan).

16. Keberadaan teknologi informasi di pedesaan akan menarik bagi para pengambil keputusan untuk pengembangan wilayah. Informasi dari bawah yang meliputi:

· informasi pasar komoditi

· alokasi dana / resource dimasyarakat.

· resource yang ada di masyarakat & daerah.

· mobilisasi sumberdaya lokal yang dipertemukan dengan sumberdaya luar yang terkendalikan dari bawah.

· dari bawah terorganisasikan untuk mengadakan collective bargaining, ditunjang oleh informasi yang meyakinkan dengan kekuatan moneter yang ter-audit dengan baik.

0 komentar:

Posting Komentar